Baru saja tahun 2020 berlalu, menyisakan berbagai memori. Yang pasti hampir seluruh dunia menyatakan tahun 2020 adalah penuh rintangan. Karena pademi yang malang merintang, mari kita doakan semoga tahun ini umat manusia bisa melawan balik, amin.

Seperti biasa, tahun baru ada pesan dan harapan yang diucapkan. Mulai dari para petinggi sampai warganet jelata. Kali ini saya mau mengangkat salah satu orang yang saya kagumi. Beliau adalah sosok sederhana, selalu menapak bumi dimana pun posisinya. Walau pun sebelumnya beliau senantiasa dikelilingi para ajudan. Namun tidak sombong bahkan tak segan untuk menyapa orang lain. Pria berdarah tanah Malesung/Minahasa ini bahkan lebih menyukai fotonya saat berpakaian adat dibanding baju dinas.

Sosok ini adalah Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Franky Sompie, SH, MH. Pesan dan harapan yang akan disampaikan ditujukan khususnya untuk para kawanua di seluruh tanah air dan mancanegara, intinya di mana pun berada.

“Saya Ronny Sompie, Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK). Di penghujung tahun 2020 tanggal 31 Desember 2020 ini, saya mengajak patuarian waya tou kawanua di seluruh tanah air dan di mancanegara dan di mana pun berada. Untuk menyatukan pikiran kita untuk bagaimana kita bersikap dan bertindak untuk menyongsong tahun 2021,” buka pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Beliau menggantungkan harapan yang baik di tahun ini mengingat kebijakan pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo, bahwa akan dilakukan vaksin untuk melawan pademi Covid-19.

Seraya mengingatkan agar tetap berjaga-jaga dengan senantiasa melakukan 3M (Mencuci tangan, Menggunakan masker, Menjaga Jarak). Ditambahkannya agar mengurangi pertemuan-pertemuan dengan peserta dalam jumlah besar. Serta memberi saran agar memilih pertemuan atau kegiatan virtual.

Diingatkan bahwa kegiatan virtual atau daring (online) adalah bidang yang lebih dikuasai oleh anak muda. Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini menyarankan agar para orang tua untuk belajar dari anak muda terutama anak mereka. “Tapi saya kira tidak kalah penting, kita yang sudah lanjut usia, sudah kenyang dengan asam garam dan pengalaman dalam kehidupan ini. Kita bisa memanfaatkan kemampuan kita untuk belajar bagaimana untuk tetap kreatif dalam melakukan inovasi itu. Dengan dibantu IT para orang tua sebaiknya belajar, bahkan belajar dari anak-anak mereka,” sarannya.

Pria kelahiran tahun 1961 ini berseloroh bahwa kemampuan manusia untuk eksis di dalam kehidupan adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa tidak pernah ada kata menyerah. Mereka harus terus melihat sesuatu secara optimis didukung daya juang dan semangat yang kuat demi mengisi kehidupan 2021 yang akan datang.

 

Untuk menghadapi segala permasalahan hidup ini, tokoh kawanua ini mengingatkan agar terus berserah kepada Tuhan dalam arti melibatkan Tuhan di dalam setiap rencana dan kegiatan dalam kehidupan. Namun jangan hanya berdiam diri serta menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam sebagai penyebab kegagalan dalam kita.

Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1984 merasa yakin bahwa Kawanua di mana saja tetap berupaya memperbaiki kehidupan. Beliau mengingatkan filsafat yang telah digelorakan oleh pahlawan nasional,  Dr. Sam Ratulangi. Yaitu Si tou ti mou tu mou tou. “Manusia hidup untuk menolong sesamanya,” jelasnya.

Dia menjabarkan lebih luas bahwa menolong dalam hal ini bisa dalam bentuk menolong karena kemampuan berpikir, kemampuan membuat inovasi, kemampuan membuat jalan keluar, kemampuan memberikan semangat, kemampuan memberikan penyuluhan, mengajak orang lain untuk terus melanjutkan kehidupannya dengan upaya-upaya memanfaatkan talenta masing-masing.

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kelebihan finansial, bisa membantu sesamanya. Intinya,harapan-harapan untuk saling mengasihi, tolong menolong di antara sesama warga kawanua di tahun 2021 ini semakin digelorakan bagi mereka semua.

Harapan lainnya, agar warga kawanua di seluruh tanah air untuk saling membantu dan mendukung apa yang menjadi program dan kegiatan visi dan misi para pimpinan yang telah terpilih di Pilkada 2020. Baik itu pimpinan daerah, provinsi kabupaten, dan kota di Sulawesi Utara.

Sosok yang ramah ini mengingatkan pentingnya kesatuan dan kesatuan yang telah dicontohkan oleh para leluhur mereka pada saat membentuk 9 pekasaan. Yaitu suatu pesepakatan untuk tetap menyatu menjadi tou minahasa. “Ini bisa kita jawantahkan di dalam kehidupan kita sepanjang 2021,” ajaknya.

PNS yang berpengalaman di bidang reserse yakin dan percaya bahwa Kerukunan Keluarga Kawanua di tahun 2021 bisa menunjukan persatuan dan kesatuan mereka. Terutama dalam membangun wale wangko, atau di sebut sebagai rumah besar bagi tou kawanua di dalam perantauan, Indonesia, maupun seluruh dunia.

“Ini menjadi harapan dari saya, selaku ketua Kerukunan Keluarga Kawanua dan saya yakin dengan cara yang berbeda-beda namun dengan visi dan misi yang sama. Kita akan membantu tugas pemerintahan yang dipimpin oleh Bapak Jokowi, untuk terus membangun Indonesia menjadi lebih maju di bidang ekonomi khususnya di wilayah Sulut,” harap pria beristrikan wanita Jawa yang bernama Dyah.

“Mudah-mudahan kepemimpinan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur akan menuntaskan visi dan misi yang telah dibangun sehingga kemajuan sulut akan semakin nampak menuju Indonesia di tahun 2024,” tambah Irjen Polisi (Purn).

Akhir wawancara secara virtual, pria yang tidak segan-segan menyapa saya duluan saat bertemu di suatu acara padahal saya rabun jauh sehingga kurang mumpuni mengenali wajah orang dalam jarak jauh, beliau mengucapkan selamat tahun baru. “Selamat Tahun baru, Pakatuan wo pakalawiren kita mo waya, Tuhan memberkati kita semua, amin.” Tutupnya. (***)