Geliat Pariwisata Aceh Masa Kini
![]() |
Kegiatan Forum Silahturahmi Aceh Meusapat II (Foto Iwan Chan) |
Aceh mempunyai banyak potensi yang bisa digali dalam bidang pariwisata. Bermodalkan 797 obyek wisata, 774 situs dan cagar budaya tersebar di 23 kabupaten/kota di seluruh wilayah yang kerap disebut sebagai Serambi Mekkah. Angka diambil dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Kembali lagi, data menunjukkan betapa besar potensi pariwisata di Indonesia. Sehingga sektor ini bisa mencetak sebagai penyumbang devisa urutan kedua pada tahun 2017 di angka Rp 202 triliun. Kemudian meningkat sebanyak 12 persen dibandingkan tahun 2016.
Sadar akan kuatnya pariwisata dalam memberikan manfaat akan kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah menargetkan pariwisata menjadi core economy Indonesia dan penghasil devisa terbesar negara.
Pemerintah membangun berbagai program demi menyokong industri pariwisata. Antara lain pembangunan destinasi wisata baru, pembangunan proyek strategis nasional, dukungan terhadap pengembangan pariwisata di daerah, dan berbagai strategi pembangunan lainnya.
Aceh pun masuk di dalamnya, dengan program "Aceh Hebat". Pemerintah Aceh komitmen memaksimalkan pengembangan pariwisata dalam 3 program unggulan, yaitu Aceh Kreatif, Aceh Kaya, dan Aceh Meuadab.
Destinasi Andalan di Aceh
Wisata andalan yang bisa ditemui antara lain Masjid Raya Baiturrahman mempunyai luas bangunan 1500m2, tinggi 35m. Bangunan memesona ini menggunakan arsitektur Mughal. Masjid raya ini dibangun ketika masa Kesultanan Iskandar Muda, yaitu tahun 1022H/1612 M.
![]() |
Masjid Raya Baiturrahman |
Ingat bencana tsunami yang telah melanda Aceh? Walau bencana alam merupakan kenangan pahit, tetapi di sana dibangun Museum Tsunami Aceh usai musibah. Selain berguna sebagai sarana edukasi, museum juga bisa menjadi tempat perlindungan bencana serupa.
![]() |
Wisatawan berfoto dengan latar Rumoh Aceh |
Sabang, kota paling Barat Indonesia terletak di Pulau Weh. Di sinilah titik nol (nol) Kilometer Indonesia. Ditandai dengan berdirinya Tugu Nol Kilometer. Pesona wisata baharinya sangat menggoda. Alam lautnya menarik perhatian para wisatawan menyelam demi mencari ratusan spesies ikan, biota laut, dan terumbu karang asli tumbuh secara alami, bukan hasil budidaya.
![]() |
Titik Nol berada di Pulau Weh |
Perkembangan Wisata Aceh Sekarang Ini
Selain memiliki banyak destinasi wisata Aceh, didukung keunggulan lainnya seperti ragam budaya unik, contohnya tarian. Yaitu, Tari Saman yang telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu warisan budaya tak benda dunia. Kemudian adat istiadat, sastra, seni lukis, sampai ke kegiatan spritual yang menjadi magnet untuk dunia internasional.
![]() |
Tari Saman |
Berdasarkan penjelasan dari Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah, MT, didapatkan data. Yaitu jumlah wisatawan berkunjung Aceh meningkat tiap tahun. Tahun 2018 di angka 2,5 juta wisatawan, naik kisaran 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2019 diproyeksikan mencapai 3 juta wisatawan.
Berbagai objek wisata tumbuh subur, industri pendukung kepariwisataan juga kian menggembirakan. Hal itu membuktikan banyak kunjungan wisata yang terus berdatangan ke Aceh, terutama kunjungan dari wisatawan mancanegara (Wisman).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, bulan Januari sampai September 2019, wisatawan terbanyak berasal dari Malaysia (12.609 orang), Jerman (1.001 orang), Amerika Serikat (824 orang), Tiongkok (708 orang), dan Inggris (524 orang).
Sektor pariwisata dalam rata-rata telah menyumbangkan kisaran 5 persen kepada PDRB Aceh. Memang jika dibandingkan sektor usaha lain, kontribusi pariwisata bertengger di urutan delapan. Namun pemerintah Aceh tetap optimis untuk meningkatkan hingga ke posisi empat besar. Sehingga sektor pariwisata bisa menjadi salah satu penyangga perekonomian di masa depan.
"Terpilihnya Aceh sebagai "World's Best Halal Cultural Destination" kian mendorong kami untuk lebih bersemangat membenahi berbagai fasilitas wisata itu," tutur Iriansyah dalam kegiatan Forum Silahturahmi Aceh Meusapat II yang digelar di aula kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2019).
"Dengan demikian, wisata Aceh mampu meraih Peringkat terbaik pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2020." Tambah Iriansyah. (***)