Sabtu, 31 Agustus 2019

Takjub, Melihat Pameran Lukisan Seniman Berkebutuhan Khusus






“Congratulation, its yours, fifteen million rupiah, thank you” cetus Deborah Iskandar dari ISA Management pada saat membawakan acara lelang lukisan dan koper karya seniman Outsider Artpreneur. Diiringi tepuk tangan para undangan.

Selasa (27/08/2019), di Ciputra Artpreneur Jakarta diadakan pembukaan pameran seni “Outsider Artpreneur” yang digelar pada 27 Agustus 2019 – 8 September 2019, pukul 12.00 – 20.00 WIB di Galeri Ciputra Artpreneur. Pameran yang diselenggarakan berkat kerjasama Ciputra Artpreneur dan Komunitas Kapal Cinta, terbuka untuk umum mulai tanggal 28 Agustus 2019 dan tanpa dipungut biaya.

Outsider Artpreneur 2019 mengambil tema Pasung Kapal Lepas, memamerkan hasil karya seni 9 seniman berkebutuhan khusus. Yaitu, Anfield Wibowo (lahir: 2004), Aqillurachman Prabowo (2004), Audrey Angesti (2002), Bima Ariasena Adisoma (1988), Daya Olivia Korompis (1979), Dwi Putro (1963), Hana Madness (1992), Oliver Adivarman Wihardja (2001) dan Raynaldy Halim (1997).
Para seniman beserta pendamping mereka dan para tokoh pendukung Outsider Artpreneur
Untuk penyelenggaraan tahun pertamanya dimentori oleh Hanafi, seniman abstrak dan kontemporer Indonesia terkemuka. Sekaligus berkolaborasi dengan mereka. Untuk menghasilkan karya bertajuk Kapal Cinta Outsider Artpreneur. Terdapat total 100 hasil karya dipamerkan dan dikuratori oleh Jean Couteau.

Outsider Artpreneur merupakan sebuah pameran seni yang didedikasikan untuk para seniman yang memiliki kebutuhan khusus. Penyelenggaraan di tahun 2019 ini merupakan tonggak awal, diharapkan menjelma menjadi sebuah gerakan yang digelar secara rutin di Galeri Ciputra Artpreneur menurut Rina Ciputra Sastrawinata, Presiden Direktur Ciputra Artpreneur.

Tujuan dari penyelenggaraan pameran ini salah satunya untuk meningkatkan kemampuan orang-orang berkebutuhan khusus dalam hal mental dan penguasaan seni. Selain itu, Outsider Artpreneur juga diharapkan mampu meningkatkan kapabilitas para seniman ini.

Pemerintah juga mendukung kegiatan Outsider Artpreneur 2019. Menurut Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan, bahwa Presiden Jokowi pada peringatan Hari Disabilitas Internasional akhir tahun lalu menyatakan bahwa diperlukan suatu wadah bagi para seniman difabel untuk berkarya menunjukkan prestasi mereka kepada publik. Pernyataan ini mengingatkan saya ketika menghadiri perhelatan kelas internasional, Asian Para Games 2018 yang lalu, terlihat pemerintah sekarang memang lebih memperhatikan kaum difabel.

Outsider Artpreneur 2019 merupakan salah satu kegiatan yang menjawab kebutuhan ini, menurut Muhadjir. Saat ini ada sebuah cara pandang lain dalam melihat seniman difabel atau different ability artist, yaitu seseorang yang memiliki kemampuan seni tetapi dengan cara dan pendekatan yang berbeda. Inilah nilai penting Outsider Artpreneur tersebut, manjadi wadah untuk berprestasi bagi seniman difabel sekaligus menjadi ruang menjunjung nilai kemanusiaan mereka. Farid menegaskan bahwa Dirjen Kebudayaan sangat mendukung kegiatan ini.

Dalam salah satu rangkaian acara menampilkan permainan musik piano klasik kelas dunia, Ananda Sukarlan. Yang saya sukai dari karya Sukarlan adalah memasukkan unsur lagu nusantara dalam gubahannya. Sehingga membuat para penonton bisa menerka-nerka lagu daerah manakah yang sedang dimainkan. Pada malam itu, 3 karya dimainkan untuk memanjakan telinga para undangan pembukaan pameran. Salah satu yang ditampilkan adalah dari Rapsodia Nusantara Nomor 15, spesial digubah untuk pemain disabilitas yang memilki satu tangan.

Dalam ruang pamer, terdapat sebuah lukisan yang dikerjakan bersama-sama 9 seniman berserta sang mentor Hanafi, bentuknya panjang besar membentang menyerupai layar kapal dengan tema Kapal Cinta Outsider Artpreneur. Lukisan-lukisan yang dilelang digantung seolah melayang. Kalau koper-koper diletakkan di panggung.

Ada ruangan pamer lainnya terdiri dari dua lantai. Selain dari 9 seniman yang telah saya sebutkan di atas, setelah saya telusuri ternyata ada seniman seniman lainnya dari Yayasan Daya Pelita Kasih, Yayasan Bina Abyakta dan Hariprana Art Class turut meramaikan pameran. Ruang pamer ditempatkan di lantai yang sama.

Rasa kagum muncul akibat melihat lukisan dan karya seni  para seniman Outsider Artpreneur, torehan-torehan yang dihasilkan merupakan cara mereka untuk melawan keterbatasan hingga menghasilkan suatu hasil karya yang luar biasa.

Titik-titik yang ditempatkan pada kanvas oleh Daya Olivia Korompis merupakan teknik melukis yang berguna untuk koordinasi motorik halusnya yang terbatas karena dilahirkan dengan kelainan kromosom sehingga membatasi kemampuan mental dan fisiknya.

Warna-warna menyilaukan mata dan karakter lucu khas dari Hana Madness yang memiliki nama asli Hana Alfikih. Merupakan inspirasi akan kondisi mentalnya-bipolar disorder dan skizofrenia.
Figur-figur khas beserta kegiatannya yang digoreskan Oliver Adivarman Wihardja, merupakan salah satu bentuk terapi yang membuatnya merasa tentram dan bebas sebagai penderita auitisme dan hiperaktif.
    
Lukisan Bima Ariasena
Lukisan abstrak dengan paduan warna-warna indah dari Bima Ariasena Adisoma, menghanyutkan saya akan rasa cinta kasih dan hormat kepada ibunya. Melukis membuatnya menyalurkan emosi yang tidak bisa diungkapkan karena mengidap autisme yang membatasi persepsi indera dan kemampuan komunikasi.

Warna-warna mencolok karakter serta komposisi yang harmonis dalam lukisan Audrey Christabel Angesti adalah penyaluran emosinya yang tidak bisa dikeluarkan secara fisik. Mengingat di usia 2 tahun didiagnosa dengan muscle tone rendah, praxis probleme, motor planning issues dan keterbatasan kapasitas emosional.

Pelukis : Aqil  Prabowo
Salah satu favorit saya adalah karya Aqillurachman Prabowo, yang didiagnosa dengan disleksia yang membuatnya sulit menulis dan membaca. Namun ia tidak terpuruk dengan keterbatasan, justru mengalihkan energi, imajinasi, dan waktu ke dalam seni, sambil menjalani sesi terapi yang panjang dan melelahkan dengan semangat.

Kalau saya lihat lukisan dia seperti membuat doodle art. Kebetulan saya menyukai gaya ini. Mengingat masa lalu sering mencorat-coret buku sampai satu halaman penuh dengan gambar, bahkan sempat dikomersilkan. Sayang, akhirnya teralihkan dengan kesibukan bekerja.

Sementara Dwi Putro atau sering dipanggil Pak Wi, yang gemar melukis sejak kecilnya. Dia terlahir prematur, Di usia sekitar 10 tahun manifestasi gangguan pendengaran memengaruhi perilakunya sampai akhirnya manifestasi gangguan mental turut muncul.

Oleh Nawa Tunggal, adiknya, yang adalah pemimpin Komunitas Kapal Cinta serta berprofesi sebagai wartawan, Pakwi diajak melukis intensif.  Obsesinya adalah kekosongan. Apakah karya Pak Wi adalah seni ? Nawa tidak tahu. Tetapi ia mulai memamerkan dan hasilnya ternyata diterima cukup baik oleh dunia seni. Beberapa orang menyebutnya Art Brut atau Raw Art.

Sempat saya melihat lukisan Pak Wi di atas batu kecil yang dijual di acara ini untuk membantu menyokong keterbatasannya. Karakter khas, yaitu tatapan mata kosong. Menurut Jean Couteau, makna yang terpancar bukan kehampaan, melainkan kecemasan akan kekosongan yang absolut. Sementara karya seninya di ruang galeri Ciputra Artpreneur, Pak Wi menampilkan kumpulan anak-anak ayam dalam bentuk relief. Tanpa ada induknya. Membuat saya makin memahami apa yang dimaksud Couteau.

Sedikit info mengenai seni konseptual. Akar seni konseptual adalah pelengkap dan lawan dari akar Art Brut. Keduanya adalah dua muka dalam satu koin. Seni konseptual berasal dari pertanyaan besar dikemukakan Marcel Duchamp lewat urinal Dada-nya: apa itu seni, dan apa itu obyek seni ? Sedangkan Art Brut berasal dari penjelajah psyche seperti pemikiran Sigmund Freud dan para Surealis. Yang pertama menjelajahi kesadaran dan menyingkap kaitan-kaitan tersembunyi di dalam, di antara dan yang melekat pada seni dan dunia sosial. Yang kedua menggali lebih dalam, menjelajahi yang di bawah kesadaran.

Diharapkan oleh Nawa membawa Hanafi berkolaborasi dengan para seniman berkebutuhan khusus adalah untuk menggunakan perpaduan intuisi dan konsep tingkat tinggi yang dimiliki Hanafi untuk mencapai yang mustahil: menjadikan seniman bergangguan mental menjadi seniman art brut yang baik.Dan pada waktu yang sama, memperbaiki kondisi mental mereka. Walau saat ini tidak ada yang bisa menjawab apakah usaha ini akan berhasil. Akan tetapi usaha ini tetaplah layak untuk diperjuangkan. Karena mencari jawaban itu salah satu tujuan pameran dan kolaborasi Outside Art. (***)


Senin, 26 Agustus 2019

Jalan-Jalan Subuh, Cari Makanan Murah Meriah dan Enak Di Mana ?

Vlog kali ini saya sedang mencari makanan murah meriah dan enak. Tempat yang saya tuju, justru semakin pagi semakin ramai pengunjung yang datang. Jam bukanya mulai dari pukul 19.00 WIB sampai dengan 6.30 pagi.
Untuk jelasnya silahkan cek video di bawah ini.
Mohon dibuka videonya, kalau belum subscribe tolong disegerakan untuk berlangganan kanal saya lisamoningka. Jika berkenan, berikan komen juga. Terima kasih (***)

Selasa, 13 Agustus 2019

Vlog Boba Tea, Benar Tidak Pertama Kali di Dunia ?


Minuman bubble tea ini baru saja meluncurkan varian produk baru sekaligus membuka cabang baru di Puri Indah Mal, Jakarta. Soft opening dilaksanakan Selasa (13/07/2019), sedangkan untuk grand opening-nya pada hari Sabtu (17/07/2019). Yang pastinya ada promosi spesial untuk menyambut hal ini.
Untuk vlog ulasan mengenai pengalaman mencoba dan hal-hal lainnya mengenai One Zo, silahkan dibuka kanal You Tube saya, lisamoningka, di bagian bawah ini.

Sabtu, 10 Agustus 2019

Mencoba Berbagai Minuman Beralkohol dari Bermacam Negara

Kegiatan mencicipi berbagai minuman beralkohol di pameran Food and Hotel Indonesia 2019 di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta. Pameran diadakan pada tanggal 24 sampai dengan 27 Juli 2019.
Dalam pameran ini saya membuat vlog di kanal You TubeTube . Silahkan dibuka link ini. Mohon disubscribe, diberikan komentar dan tanda like. Terima kasih

Jumat, 02 Agustus 2019

Vlog Acara Ngabuburit Bersama Menkes



Vlog Acara ngabuburit bersama MenKes yang bertema mudik aman, selamat, sehat diadakan pada hari Selasa (28/05/2019) bertempat di parkir inap Utara Stasiun Gambir, Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengenalkan #GERMAS terutama yang erat berhubungan dengan ibadah puasa, perjalanan mudik dan menjelang hari raya kepada khalayak ramai.

Video ini merupakan dokumentasi beserta berisi sosialisasi akan bagaimana mudik aman, selamat serta sehat. Salah satunya disebutkan juga fasilitas yang disediakan oleh KemenkesRI yang pasti erat kaitannya dengan kegiatan mudik.




Kamis, 01 Agustus 2019

Meminta Rekomendasi Daging Berkualitas dari Chef Arnold



Situasi saat itu ada berbagai jenis makanan dan minuman disodorkan oleh para pengunjung untuk dicoba. Saya sampai harus memilah makanan dan minuman yang harus dicicipi. Tapi ada misi penting yang harus dilaksanakan, yakni mencari produk daging berkualitas. Pastinya akan bermanfaat baik jasmani maupun rohani ? Kok, bisa ? Yaiyalah, kalau bisa mendapatkan daging berkualitas bagus dengan harga yang murah pasti hati senang.

Sebelumnya, saya sedang datang ke pameran Food & Hotel Indonesia yang diadakan pada Rabu sampai Sabtu, tanggal 25-27 Juli 2019, bertempat di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta. Berhubung saya memang suka mengkonsumsi daging, bisa paling saya Lady Carnivoralebih gaya ‘kan ? Jadi kalau ke pameran makanan incaran utamanya ya produk-produk ini. Tapi untuk mengimbanginya untuk tetap mengkonsumsi sayur-mayur karena masih ingat Tuhan menciptakan saya sebagai manusia. Inga-inga, jangan sampai kena penyakit kolesterol dan teman-temannya, barulah kembali ke jalan yang benar.

Saya melihat ada acara memasak di salah satu stand pameran. Dari kejauhan tampak kerumunan manusia, ternyata didominasi para wanita. Wah, sebagai perempuan tidak mau kalah ikut menyeruak masuk. Astaga, pantaslah ramai. Ada Chef Arnold Poernomo yang adalah salah satu juri di acara terkenal dalam layar terkembang maksudnya TV. Setelah diperhatikan kok dia masak telur ya ? Padahal ini di booth penyedia daging, KIBIF yang sudah berpengalaman puluhan tahun. Eh, setelah sang MC menyebutkan menunya, saya salah kaprah. Di balik telur fluffy, terdapat potongan daging malu-malu tapi mau pake bingits.

Akibat saya kurang sigap untuk mengambil masakan yang memang terbatas, jadi tidak dapat masakannya. Harus banyak berlatih untuk gerak cepat di antara perempuan-perempuan terlatih meraih makanan secara cepat. Lah wong, saya makannya saja luama benar. Sampai sering dikomplain pasangan dan teman. Etapi, ada kabar gembira, ternyata menu yang dimasak adalah salah satu menu di restoran yang baru dia buka bersama Kaesang dan Gibran, yaitu Mangkok Ku.

Jadi daging di sini adalah yang dipakai untuk menu-menu berlauk daging. Salah satunya, yaitu lidah bertaburan dabu-dabu. Duh, ini salah satu daging dan sambal favorit saya. Wow, saya jadi makin penasaran. Sebagai seorang chef atau bahasa Indonesianya koki, tentu tidak akan sembarangan merekomendasikan daging. Tapi kalau untuk brand yang satu itu, saya belum pernah dikecewakan akan kualitasnya.

Baiklah, saya tidak mendapatkan masakannya. Tapi saya mendapatkan kesempatan vlog bersama Chef Arnold. Setelah mendapat rekomendasi kenalan di perusahaan daging ini, barulah dari Direktur Marketing KIBIF, Grace Adoe mempersilahkan. Di vlog saya tampak Grace di belakang sedang sibuk dan sempat melirik ke kamera aha, kamu tercyduk.

Sempat-tak sempat harap dibalas, sempat-tak sempat harap di-subscribe. Mohon tonton vlognya di kanal saya, syukur-syukur disedekahi like dan komentar. Apalagi kalau mau melihat tips mengenai daging dan wawancara Chef Arnold.

Baiklah, kembali ke daging. Ada fakta baru mengenai KIBIF tapi belum pakai mencengangkan. Mereka baru saya mengeluarkan produk-produk baru di ajang internasional ini. Salah satunya yang saya coba dan yang pastinya ada dalam vlog. Dimasak dalam tempo yang singkattidak sampai 1 menit. Saya saksi hidupnya. Hanya bermodalkan garam dan lada. Kalau sempat pakai saos jamur, jangan pakai saos sambal, saran salah satu chef teman saya.

Bertemu lauk yang enak dengan kondisi daging juicy dengan kelezatan menyebar secara masiv di mulut, rasanya mau marahkenapa tidak ada kentang atau nasi yang hadir menemani ? Orang Indonesia gethoo, tak ada nasi namanya belum makan. Itu namanya baru ngemil, “Camu-camu itu dang”, kata orang Manado. Mau comot lagi, daging sudah melayang diambil para laki-laki pengincar daging berkualitas dalam hitungan detik.

Foto bersama (dok. pribadi)
Nama produk yang saya coba adalah Saikoro Beef Steak.  Menurut salah satu staf KIBIF memang sering diincar oleh para chef. Dengan bentuknya sengaja dibuat kotak-kotak untuk memudahkan dalam pengolahannya. Harganya saya cek tidak mahal, dibandingkan kualitas dan kelezatan yang saya dapatkan. Kabar buruk, saya lupa membeli. Karena malas menenteng daging, saya pikir nanti kembali lagi. Pada hari terakhir saya tanyakan si daging itu ternyata sudah habis. Waduh, terpaksa harus menunggu dijual secara bebas. Maklum, produknya benar-benar gress langsung dari pabriknya. Jadi tidak sabar menunggu. (***)

Peluncuran Karya Sastra Mendunia Asal Spanyol

Kompilasi foto @bangmanasse


Ketika menghadiri suatu Festival Don Quijote yang diadakan di Salihara pada hari Sabtu dan Minggu, 13 dan 14 Juli 2019. Barulah saya mengetahui buku yang dicetak nomor kedua setelah Alkitab dalam berbagai bahasa adalah Novel Don Quijote de la Mancha.

Pada hari kedua, yakni Minggu (14/7/2019) pukul 16.00 WIB, diadakan peluncuran buku, diskusi dan konser mengenai Don Quijote dari La Mancha. Pada saat masuk ternyata saya terlambat. Karena Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) Kerajaan Spanyol di Jakarta, YM Jose Maria Matres Manso sudah berpidato.

Karya sastra asal Spanyol yang mendunia ini, baru pertama kali diterbitkan dalam bahasa Indonesia secara utuh oleh Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Terbagi dalam dua jilid, I dan II. Buku ini terhitung karya sastra terlaris sepanjang masa, wah wajib diapresiasi dan dibaca.

Untuk proses terbitnya juga mengalami jalan yang berliku-liku panjang serta waktu yang tidak singkat. Berkat bantuan Kedutaan Besar Spanyol dan pihak sponsor, REPSOL. Don Quijote de la Mancha akhirnya bisa terbit dalam bahasa Indonesia.

Terpilih sebagai “buku yang paling berarti sepanjang masa” dalam jajak pendapat yang diorganisasi para editor Norwegian Book Clubs di Oslo pada 2002. Bahkan seorang Ben Okri, Sastrawan Nigeria berujar
“Jika ada satu novel yang harus dibaca sebelum Anda mati, itulah Don Quijote”

Mengenai sang pengarang novel, Miquel Cervantes. Dia hidup di antara dua era, Pencerahan dan Barok. Era Pencerahan mengutamakan optimisme dan kepercayaan pada individu, sedangkan pada era Barok didorong oleh pesimisme dan krisis. Karena pengaruh dua era ini, menyebabkan karya Cervantes terbelah. Demikian penjelasan Andres Ibanez yang adalah novelis, kritikus sastra dan penulis esai budaya yang menjadi pembicara dalam festival ini.

Dalam era Pencerahan, alam, manusia dan Tuhan dipandang saling terikat oleh harmoni yang universal. Sementara pada era Barok, manusia dipandang terpisah dari Ilahi, terasing di dunia tanpa arti. Di dunia tanpa jawaban dan penuh keraguan metafisik tersebut, Don Quijote memutuskan untuk mengubah diri, tambah Ibanez.

Apa yang dikatakan Cervantes kepada kita melalui karya komikalnya adalah bahwa tidak ada yang tahu apa itu realitas, atau apa batas antara imajinasi dan kenyataan, karena realitas adalah sesuatu yang diciptakan manusia. Pandangan baru ini, berdasarkan sudut pandang individu, telah membuka sastra baru; novel modern. Demikian keterangan Ibanez dalam booklet Festival Don Quijote.

Dalam keterangan sinopsis buku ini, tertulis Don Quijote menceritakan seorang hidalgo yang imajinasinya menjadi liar karena buku-buku yang dia baca. Dikisahkan Don Quijote menganggap dirinya seorang petualang tapi bukan petualang biasa. Dia bagai mengolok-olok, menertawakan keadaan dirinya sendiri. Banyak kesialan dan kegagalan yang menimpanya.

Acara diskusi diisi oleh para pembicara antara lain, Prof. Apsanti Djokosujatno, penerjemah novel Don Quijote dari La Mancha yang adalah pensiunan guru besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok lalu Sastrawan terkenal Goenawan Mohamad, esais, penyair dan pelukis lakon yang menceritakan tentang novel ini. Penjelasan Goenawan mudah dicerna dan menarik. Tak lupa sebelumnya dibacakan penggalan naskah Don Quijote dari La Mancha oleh Cania Citta Irlanie, lulusan Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

Terakhir kami dihibur oleh konser musik piano oleh Ananda Sukarlan, yang namanya tercantum dalam buku 2000 Outstanding Musician of the 20th Century dan The International Who’s Who in Music. Permainan musik Ananda mengiringi 2 Soneta karya Cervantes berjudul “En el Silencio de la Noche” dan “Galatea” yang dinyanyikan oleh Nikodemus Lukas, Tenor yang telah lulus dengan predikat “Distinction’ dalam ujian praktek vokal tingkat 5 dari Associated Board of the Royal Schools of Music.

Sebagai penutup ditampilkan piano solo dengan lagu asal Manadobagian dari Rapsodia Nusantara yang menghanyutkan tapi untungnya tidak membuat terdampar. Berkelas, sesuai untuk menutup acara peluncuran karya sastra kelas dunia yang diharapkan oleh Duta Besar Kerajaan Spanyol penerbitannya bisa meningkatkan hubungan dan memperkuat pengetahuan antara masyarakat Indonesia dengan Spanyol. (***)

Artikel lain mengenai acara ini
sumber : Booklet Festival Don Quijote